Latest Post

Showing posts with label buku. Show all posts
Showing posts with label buku. Show all posts

Resume Buku Totto Chan: Gadis Cilik Di Jendela

| Tuesday, March 19, 2019
Read more »
Resume Buku Totto Chan: Gadis Cilik Di Jendela



Totto Chan : Gadis Cilik di Jendela
Karya : Tetsuko Kuroyanagi
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2007 (Juni, Cetakan XIII)
Tebal : 272 halaman


Buku ini bercerita tentang seorang anak gadis yang bernama totto chan, Nama aslinya adalah Tetsuko Kuroyanagi, yang tak lain adalah pengarang buku ini dia menuliskan pengalamannya semasa kecilnya sendiri di buku ini. Ayahnya memanggil dia dengan sebutan totski.

Totto chan adalah seorang anak kecil yang penuh semangat masuk ke sekolah dasar, namun di sekolah pertama si totto chan dikeluarkan karena sikapnya yang kadang dianggap aneh oleh gurunya. Kebiasaannya seperti memandang keluar jendela berlama-lama, menunggu rombongan pemusik jalanan, membuka tutup meja secara berulang-berulang kali membuat habis kesabaran bu gurunya. Akhirnya mama totto chan memutuskan untuk mencarikan sekolah lain yang bisa menerima totto chan.

Setelah dikeluarkan dari sekolah, Totto-chan didaftarkan oleh ibunya ke sekolah Tomoe ( Tomoe Gakuen ). Di sekolah barunya Totto-chan merasa sangat gembira. Hal tersebut dikarenakan apa yang dijalaninya di Tomoe sangat berbeda dari sekolahnya yang lama bahkan mungkin sekolah-sekolah lainnya pada waktu itu. Di Tomoe, murid-murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan sebuah kelas, sehingga Totto-chan dan teman-temannya dapat belajar sambil menikmati pemandangan diluar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Selain itu, di Tomoe murid-murid diperbolehkan untuk mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Hal-hal itulah yang membuat sekolah tersebut menjadi unik.

Di Tomoe, Totto-chan tidak hanya belajar mengenai pelajaran akademis semata, tetapi dijuga belajar tentang nilai-nilai kehidupan, seperti tentang persahabatan, rasa hormat, menghargai dan menghormati orang lain serta kebebasan untuk menjadi diri sendiri.Meskipun mungkin dia belum saja menyadarinya. Totto-chan mengalami berbagai kisah dan cerita dalam kehidupan sehari-hari yang dilaluinya di Tomoe Gakuen, tentunya juga dengan kepolosan yang dimiliki.

Sistem pendidikan di Tomoe Gakuen sangat berbeda dengan sekolah konvensional lainnya. Di sana, murid-murid boleh mengubah urutan pelajaran sesuai dengan minat mereka. Ada yang memulai dengan belajar fisika, ada yang memilih menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya bebas. Tak jarang pula kepala sekolah mengajak jalan-jalan para murid sambil menjelaskan apa saja yang mereka lihat saat jalan-jalan. Tanpa disadari oleh para murid, mereka telah belajar banyak hal, dengan cara yang sangat menyenangkan. Belum pernah Totto-chan merasa segirang ini saat bersekolah. Ia merasa kerasan di Tomoe Gakuen. Selain karena cara belajarnya menyenangkan, ia juga punya banyak teman dan Kepala Sekolah yang sayang pada semua murid. Totto-chan yang tadinya dianggap nakal ternyata adalah anak yang baik. Hal ini terlihat dari betapa ia sangat menyayangi teman-temannya, yang beberapa di mereka memiliki cacat fisik.

Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa dalam proses belajar mengajar dalam pendidikan anak usia sekolah dasar berbeda dengan anak-anak usia sekolah menengah. Para murid sekolah dasar lebih senang belajar dengan metode yang berbeda. Yaitu biasa disebut bermain sambil belajar. Para siswa SD menyenangi metode balajar yang menyenangkan dan tidak monoton.

Dalam kurikulum pendidikan Sekolah Dasar Indonesia menerapkan belajar sesuai dengan apa yang sudah di atur di kurikulum. Para siswa mau tidak mau suka tidak suka harus mengikuti semua pelajaran yang mungkin sebagian dari mereka menganggap pelajaran tersebut tidak menarik atau malah membuat stres. Hal ini membuat semangat belajar para siswa/i Sekolah dasar menjadi menurun.

Kita bisa mencontoh sekolah Tomoe Gakuen dalam novel ini yang memperbolehkan siswa nya untuk belajar sesuai minat dan kemampuan mereka. Setiap siswa/i pasti memiliki kesenangan masing-masing yang dapat mereka kembangan sejak dini. Namun keharusan untuk Belajar pelajaran pokok seperti Matematika Bahasa Dan ilmu pengetahuan bisa di terapkan dalam metode yang berbeda dan menyenangkan agar para murid tidak bosan dengan materi-materi yang diberikan. Setelah itu para siswa/i boleh mengikuti kegiatan yang mereka gemari seperti bermain musik menari atau olahraga.

Sekian resume buku novel Totto chan Gadis Cilik di Jendela  ini yang saya buat dilihat dari segi pendidikan. Semoga setelah selesai membaca resume ini akan ada wawasan, pengalaman dan pemahaman baru yang nantinya dapat kita diskusikan dan bagikan untuk orang lain. Semoga bermanfaat sekian dan terimakasih.

sumber

Resume Buku Totto Chan: Gadis Cilik Di Jendela

Posted by : kyasa21 on :Tuesday, March 19, 2019 With 1 comments:
Tag : ,

Taman Sunyi Sekala - By Aida Vyasa novel filsafat

| Monday, March 18, 2019
Read more »
Taman Sunyi Sekala - By Aida Vyasa

"Taman Sunyi Sekala" ini berisi sebuah renungan spiritual perjalanan hidup seorang anak manusia. Dalam kesejatian ciptaan Rabb semesta sekalian alam bernama manusia, maka sesungguhnya ia tidaklah butuh nama. Dalam konteks ini maka benarlah lontaran " What's the name", apalah artinya sebuah nama. Jiwa menjadi lebih penting disini, teramat penting.

Dan dimana-mana jiwa memiliki nama yang sama, yaitu : noname alias tak bernama. Orang-orang saja yang kemudian memberinya nama : ruh.

Novel ini, yang sama sekali tak mirip Novel, sebenarnya hendak berkata bahwa kita adalah apa yang kita baca, kita serap, kita tulis, kita alami, kita saksikan, dan kita cintai. Bahwa kehidupan kekinian ternyata selalu tak bisa melepaskan diri dari kehidupan masa lalu. Sebuah 'blink' yang didapat di masa kecil melalui semacam Laura Ingals dalam "Little House on the Prairie" ternyata masih saja menjadi sebuah 'blink' dalam wujud lain di kehidupan kini bahkan juga diyakini di kehidupan masa datang.

Sebuah inspirasi kebajikan tidak akan pernah mati. Boleh saja "The good always die young", bahwa pahlawan selalu mati muda, tapi "the goodness" atau "the kindness" itu sendiri bersifat abadi dan tak pernah mati. Al-Quran sendiri mengabadikannya, saat memberi jaminan kepada orang-orang hidup yang ditinggal mati para syuhadah (the good) dengan mengatakan "janganlah mengira mereka mati? tidak! bahkan mereka itu hidup" (QS. Ali Imran:169)

Maka, beruntunglah anak-anak pada masa kini, yang memiliki (to belong) orang tua, guru, atau orang dewasa yang pernah hidup di masa lalu, dan menyadari hakikat kehidupan di masa sebelumnya adalah semata agar masa kini lebih baik. Sebab, banyak pula anak-anak yang berada di tengah-tengah orang dewasa ( to have), tapi tak banyak merasakan apa arti kedewasaan, karena mereka yang dewasa rupanya hanyalah 'anak-anak yang terkurung dalam tubuh dewasa'.

Beruntunglah anak-anak itu, yang disodori  buku-buku dan bacaan sarat inspirasi, meski inspirasi itu baru bisa termaknai jauh tahunan ke depan. Beruntunglah juga anak-anak yang di beri kesempatan mengakses tontonan (akui saja dengan lapang dada) TV dan film yang membasuh jiwa, pun juga tontonan yang mengotori jiwa. Sebab yang 'kotor-kotor'itu sejatinya akan menguatkan kekuatan pembasuhan.

Dan pihak yang bertanggungjawab dibalik semua itu adalah : kata (word). Dalam segala rupa kata, ia adalah dalang di segenap peradaban dan pemikiran dunia. Buku yang ditulis, komik yang digambar, koran yang diterbitkan, film yang diproduksi, iklan yang menipu, juga lirik dalam lagu bahkan rupa murni dalam kanvas, semuanya melahirkan kata. Kata adalah sumber kesejahteraan dan kata adalah sumber penderitaan. Selama kata itu ada, selama itu pula perang dan perpecahan antar manusia akan ada. Pula, selama kata itu ada kedamaian akan tercipta. Tak diragukan lagi, The word is the  world's soulmate.

sumber
baca juga Puisi taman sunyi sekala

Taman Sunyi Sekala - By Aida Vyasa novel filsafat

Posted by : kyasa21 on :Monday, March 18, 2019 With 2comments

Taman Sunyi Sekala - puisi "Gitar cinta" by aida vyasa

| Sunday, March 17, 2019
Read more »
Taman Sunyi Sekala - puisi "Gitar cinta" 

by : Aida Vyasa


Puisi

Gitar Cinta

Kau tahu persamaaan antara Gitar dengan Cinta?
Ketika getarnya menggema dalam ruang kosong,ia akan membuat jiwa menggelinjang

Malam itu, Gitar dipetik
Senandung terkulum malam
Lamunan pudar tersaji
Peluh mata berbulir
“Aku rindu Angin”, Katanya


sumber : novel taman sunyi sekala

nb: belilah novel originalnya ditoko toko yang menjual tentunya atau online shop

Taman Sunyi Sekala - puisi "Gitar cinta" by aida vyasa

Posted by : kyasa21 on :Sunday, March 17, 2019 With 1 comments:
Prev
▲Top▲